Biokimia (Pengaruh Sifat dan Reaksi Lemak)

Thursday, June 27, 2013



LAPORAN PRAKTIKUM

“ PENGARUH SIFAT dan REAKSI KIMIA LEMAK ”


TUGAS MATA KULIAH BIOKIMIA


                                   


Oleh
Fandi Tri Laksono (C31120310)


Dosen
Dr. Ir. Rr. Merry Muspita DU,MP







Jurusan Peternakan
Program Studi Produksi Ternak



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013


Landasan Teori

Lemak merupakan senyawa yang tidak larut dalam air. Lemak adalah salah satu bentuk dari lipida dalam tubuh yang berfungsi sebagai sumber energi. Lemak sederhana merupakan ester dari asam lemak. Hidrolisa dari suatu lemak akan dihasilkan molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Lemak dan minyak keduanya adalah lemak sederhana, perbedaannya terdapat pada banyaknya ikatan rangkap (ketidak jenuhan).
Lemak dan minyak termasuk dalam kelompok lipid, yang pada umumnya bersifat tidak larut dalam air. Untuk pengertian sehari – hari lemak merupakan bahan padat dalam suhu kamar, sedangkan minyak dalam bentuk cair pada suhu kamar, diantaranya disebabkan oleh kandungan yang tinggi akan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur yang lebih tinggi. Asam lemak jenuh yang terdapat dialam adalah asam palmitat dan asam stearat.
Lemak dan minyak merupakan senyawa trigliserida atau triasgliserol, hasil hidrolisis lamak dan miyak adalah asam karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Minyak merupakan bahan cair diantaranya disebabkan rendahnya kandungan asam lemak jenuh dan tingginya kandungan asam lemak tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap diantaranya atom – atom karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang rendah, untuk menghilangkan ikatan rangkap bisa dilakukan dengan cara hidrogenisasi yang dapat merubah dari bentuk cair ke bentuk padat.
 


Metode
Alat                 :
·         Tabung reaksi
·         Rak tabung reaksi
·         Pipet volume
Bahan             :
·         Akuades
·         Bensin
·         Na2CO3
·         Eter
·         Minyak Kelapa
Pelaksanaan Praktikum       :
·         Siapkan 4 tabung reaksi.
·         Tabung pertama diisi dengan 1mL akuades, tabung kedua diisi dengan 1mL bensin, tabung ketiga diisi dengan 1mL Na2CO3, dan tabung keempat diisi dengan 1mL eter.
·         Tambahkan 1mL minyak kelapa pada masing – masing tabung.
·         Amati perubahan yang terjadi.
·         Ulangi percobaan sekali lagi.








Hasil Pengamatan
No Tabung
Jenis Larutan
Hasil Pengamatan
A
§  Akuades (1mL) + minyak kelapa (1mL)
§  Dikocok / dihomogenisasi
§  Sebelum dikocok (dihomogenisasi), minyak dan akuades tidak bercampur. Terdapat dua lapisan (bawah akuades dan atas miyak.
§  Setelah duhomogenisasi dan didiamkan beberapa saat warna larutan putih bening dan terdapat banyak buih yang berwarna putih keruh. Terjadi emolusi
§  Larutan tidak bercampur.
B
§  Bensin (1mL) + minyak kelapa (1mL)
§  Dikocok / dihomogenisasi
§  Sebelum dikocok (dihomogenisasi), bensin dan minyak bercampur.
§  Sesudah dihomogenisasi dan didiamkan beberapa saat, warna larutan putih bening dan larutan ini bercampur.
§  Minyak terlarut sempurna dalam bensin.
C
§  Na2CO3 (1mL) + minyak kelapa (1mL)
§  Dikocok / dihomogenisasi
§  Sebelum dikocok (dihomogenisasi), Na2CO3 dan miyak tidak bercampur dan membentuk dua lapisan.
§  Sesudah dihomogenisasi dan didiamkan beberapa saat, warna larutan putih bening dan terdapat banyak buih, dibagian atas terjadi emulusi.
§  Larutan tidak bercampur
D
§  Eter (1mL) + minyak kelapa (1mL)
§  Dikocok / dihomogenisasi
§  Sebelum dikocok (dihomogenisasi), eter dan minyak bercampur.
§  Setelah dihomogenisasi dan didiamkan beberapa saat, warna larutan putih bening.
§  Larutan bercampur sempurna dalam eter.


Pembahasan
·         Pada Akuades dan Miyak kelapa
Pada uji ini dilkukan pencampurkan Akuades (1mL) dan Minyak Kelapa (1mL). Sebelum dikocok (dihomogenisasi), minyak dan akuades tidak bercampur. Terdapat dua lapisan (bawah akuades dan atas miyak. Setelah duhomogenisasi dan didiamkan beberapa saat warna larutan putih bening dan terdapat banyak buih yang berwarna putih keruh. Pada  percampuran ini terjadi emolusi dan larutan tidak bercampur.
·         Pada Bensin dan Minyak kelapa
Pada uji ini dilakukan pencampurkan Bensin (1mL) dan Minyak Kelapa (1mL). Sebelum dikocok (dihomogenisasi), bensin dan minyak bercampur. Sesudah dihomogenisasi dan didiamkan beberapa saat, warna larutan putih bening dan kedua larutan ini bercampur. Minyak terlarut sempurna dalam bensin.
·         Pada Na2CO3 dan Miyak Kelapa
Pada uji dilakukan pencampuran Na2CO3 (1mL) dan Minyak Kelapa (1mL). Sebelum dikocok (dihomogenisasi), Na2CO3 dan miyak tidak bercampur dan membentuk dua lapisan. Sesudah dihomogenisasi dan didiamkan beberapa saat, warna larutan putih bening dan terdapat banyak buih, dibagian atas terjadi emulusi. Kedua larutan ini tidak bercampur.
·         Pada Eter dan Minyak Kelapa
Pada uji ini dilakuakan percampuran Eter (1mL) dan Minyak Kelapa (1mL). Sebelum dikocok (dihomogenisasi), eter dan minyak bercampur. Setelah dihomogenisasi dan didiamkan beberapa saat, warna larutan putih bening. Kedua larutan ini bercampur sempurna dalam eter.




Kesimpulan
·         Pada uji percampuran Akuades dan Minyak Kelapa serta Na2CO3 dan Minyak Kelapa. Kedua larutan kedua ini Minyak Kelapa tidak bercampur atau terlaru sempurna pada Akuades dan Na2CO3.
·         Pada uji percampuran Bensin dan Minyak Kelapa serta Eter dan Minyak Kelapa. Kedua larutan ini Miyak Kelapa bercampur atau terlarut sempurna pada Bensin dan Eter

4 komentar:

Unknown said...

bagus postingnya...

Unknown said...

cukup membantu artikelnya

Unknown said...

terimakasih, artikelnya sangat membantu ^^

Supriyono said...

terima kah gan
membantu banget buat ngerjain tugasnya

Post a Comment