LAPORAN
PRAKTIKUM
“
PENGARUH SIFAT dan REAKSI KIMIA LEMAK ”
TUGAS MATA KULIAH BIOKIMIA
Oleh
Fandi Tri
Laksono (C31120310)
Dosen
Dr. Ir. Rr.
Merry Muspita DU,MP
Jurusan
Peternakan
Program Studi
Produksi Ternak
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2013
Landasan Teori
Lemak merupakan senyawa yang tidak larut dalam air.
Lemak adalah salah satu bentuk dari lipida dalam tubuh yang berfungsi sebagai
sumber energi. Lemak sederhana merupakan ester dari asam lemak. Hidrolisa dari
suatu lemak akan dihasilkan molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Lemak
dan minyak keduanya adalah lemak sederhana, perbedaannya terdapat pada
banyaknya ikatan rangkap (ketidak jenuhan).
Lemak dan minyak termasuk dalam kelompok lipid, yang
pada umumnya bersifat tidak larut dalam air. Untuk pengertian sehari – hari
lemak merupakan bahan padat dalam suhu kamar, sedangkan minyak dalam bentuk
cair pada suhu kamar, diantaranya disebabkan oleh kandungan yang tinggi akan
asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap, sehingga
mempunyai titik lebur yang lebih tinggi. Asam lemak jenuh yang terdapat dialam
adalah asam palmitat dan asam stearat.
Lemak dan minyak merupakan senyawa trigliserida atau
triasgliserol, hasil hidrolisis lamak dan miyak adalah asam karboksilat dan
gliserol. Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai
hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Minyak merupakan bahan cair diantaranya disebabkan
rendahnya kandungan asam lemak jenuh dan tingginya kandungan asam lemak tidak
jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap diantaranya atom – atom
karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang rendah, untuk menghilangkan
ikatan rangkap bisa dilakukan dengan cara hidrogenisasi yang dapat merubah dari
bentuk cair ke bentuk padat.
Metode
Alat :
·
Tabung reaksi
·
Rak tabung
reaksi
·
Pipet volume
Bahan :
·
Akuades
·
Bensin
·
Na2CO3
·
Eter
·
Minyak Kelapa
Pelaksanaan
Praktikum :
·
Siapkan 4 tabung
reaksi.
·
Tabung pertama
diisi dengan 1mL akuades, tabung kedua diisi dengan 1mL bensin, tabung ketiga
diisi dengan 1mL Na2CO3, dan tabung keempat diisi dengan 1mL eter.
·
Tambahkan 1mL
minyak kelapa pada masing – masing tabung.
·
Amati perubahan
yang terjadi.
·
Ulangi percobaan
sekali lagi.
Hasil Pengamatan
No Tabung
|
Jenis Larutan
|
Hasil Pengamatan
|
A
|
§
Akuades (1mL)
+ minyak kelapa (1mL)
§
Dikocok /
dihomogenisasi
|
§
Sebelum
dikocok (dihomogenisasi), minyak dan akuades tidak bercampur. Terdapat dua
lapisan (bawah akuades dan atas miyak.
§
Setelah
duhomogenisasi dan didiamkan beberapa saat warna larutan putih bening dan
terdapat banyak buih yang berwarna putih keruh. Terjadi emolusi
§
Larutan tidak
bercampur.
|
B
|
§
Bensin (1mL) +
minyak kelapa (1mL)
§
Dikocok /
dihomogenisasi
|
§
Sebelum
dikocok (dihomogenisasi), bensin dan minyak bercampur.
§
Sesudah dihomogenisasi
dan didiamkan beberapa saat, warna larutan putih bening dan larutan ini
bercampur.
§
Minyak
terlarut sempurna dalam bensin.
|
C
|
§
Na2CO3 (1mL) +
minyak kelapa (1mL)
§
Dikocok /
dihomogenisasi
|
§
Sebelum
dikocok (dihomogenisasi), Na2CO3 dan miyak tidak bercampur dan membentuk dua
lapisan.
§
Sesudah
dihomogenisasi dan didiamkan beberapa saat, warna larutan putih bening dan
terdapat banyak buih, dibagian atas terjadi emulusi.
§
Larutan tidak
bercampur
|
D
|
§
Eter (1mL) +
minyak kelapa (1mL)
§
Dikocok / dihomogenisasi
|
§
Sebelum
dikocok (dihomogenisasi), eter dan minyak bercampur.
§
Setelah
dihomogenisasi dan didiamkan beberapa saat, warna larutan putih bening.
§
Larutan
bercampur sempurna dalam eter.
|
Pembahasan
·
Pada Akuades dan Miyak kelapa
Pada uji ini dilkukan pencampurkan Akuades (1mL) dan
Minyak Kelapa (1mL). Sebelum dikocok (dihomogenisasi), minyak dan akuades tidak
bercampur. Terdapat dua lapisan (bawah akuades dan atas miyak. Setelah
duhomogenisasi dan didiamkan beberapa saat warna larutan putih bening dan
terdapat banyak buih yang berwarna putih keruh. Pada percampuran ini terjadi emolusi dan larutan
tidak bercampur.
·
Pada Bensin dan Minyak kelapa
Pada uji ini dilakukan pencampurkan Bensin (1mL) dan
Minyak Kelapa (1mL). Sebelum dikocok (dihomogenisasi), bensin dan minyak
bercampur. Sesudah dihomogenisasi dan didiamkan beberapa saat, warna larutan
putih bening dan kedua larutan ini bercampur. Minyak terlarut sempurna dalam
bensin.
·
Pada Na2CO3 dan Miyak Kelapa
Pada uji dilakukan pencampuran Na2CO3 (1mL) dan
Minyak Kelapa (1mL). Sebelum dikocok (dihomogenisasi), Na2CO3 dan miyak tidak
bercampur dan membentuk dua lapisan. Sesudah dihomogenisasi dan didiamkan
beberapa saat, warna larutan putih bening dan terdapat banyak buih, dibagian
atas terjadi emulusi. Kedua larutan ini tidak bercampur.
·
Pada Eter dan Minyak Kelapa
Pada uji ini dilakuakan percampuran Eter (1mL) dan
Minyak Kelapa (1mL). Sebelum dikocok (dihomogenisasi), eter dan minyak
bercampur. Setelah dihomogenisasi dan didiamkan beberapa saat, warna larutan
putih bening. Kedua larutan ini bercampur sempurna dalam eter.
Kesimpulan
·
Pada uji
percampuran Akuades dan Minyak Kelapa serta Na2CO3 dan Minyak Kelapa. Kedua
larutan kedua ini Minyak Kelapa tidak bercampur atau terlaru sempurna pada
Akuades dan Na2CO3.
·
Pada uji
percampuran Bensin dan Minyak Kelapa serta Eter dan Minyak Kelapa. Kedua
larutan ini Miyak Kelapa bercampur atau terlarut sempurna pada Bensin dan Eter
4 komentar:
bagus postingnya...
cukup membantu artikelnya
terimakasih, artikelnya sangat membantu ^^
terima kah gan
membantu banget buat ngerjain tugasnya
Post a Comment