LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TERNAK
“ SISTEM PERNAPASAN MAMALIA DAN UNGGAS”
JurusanPeternakan
Program Studi ProduksiTernak
Oleh
Fandi Tri Laksono
C31120310
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2013
BAB I
SISTEM PERNAPASAN
1.1 Latar
Belakang.
Setiap mahluk hidup membutuhkan suplai
oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan
karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut. Pertukatan
gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel
terus berlangsung. Sistem respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen
(O2) dari udara oleh organisme hidup yang digunakan untuk serangkaian
metabolisme yang akan menghasilkan karbondioksida (CO2) yang harus dikeluarkan,
karena tidak dibutuhkan oleh tubuh Sebagian besar sel tubuh memperoleh energi
dari reaksi kimia yang melibatkan O2. Sel itu harus mampu
melenyapkan CO2 yang merupakan hasil akhir utama dari metabolisme
oksidasi.
Sistem pernapasan atau sistem respirasi
adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki
empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa
udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik
udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan
ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem
pernapasan. Organisme bersel satu pertukaran O2 dan CO2
terjadi secara langsung dengan lingkungan luar, tetapi hal itu sama sekali
tidak mungkin untuk sebagian besar sel organisme yang kompleks seperti manusia
maupun hewan/ternak. Oleh karena itu, evaluasi hewan besar memerlukan
perkembangan suatu sistem khusus yaitu sistem respirasi (pernafasan)
untuk pertukaran O2 dan CO2 bagi hewan tersebut dengan
lingkungan sekitarnya meliputi : paru-paru, jalan udara ke paru-paru, dan
struktur dada yang bertanggung jawab terhadap gerakan udara keluar dan masuk ke
paru-paru.
BAB II
LANDASAN TEORI
SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya.Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.Bahkan pohon pun memiliki sistempernapasan.
A. Struktur
Alat-alat pernapasan
Alat-alat pernapasan pada manusia meliputi :
1. Hidung,
2. Saluran pernapasan (faring, laring, trakea, bronkhus, bronkeolus, alveolus)
3. Paru-paru
Alat-alat pernapasan pada manusia meliputi :
1. Hidung,
2. Saluran pernapasan (faring, laring, trakea, bronkhus, bronkeolus, alveolus)
3. Paru-paru
1. Hidung
Hidung merupakan organ pertama yang dilalui oleh udara. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut dan selaput lendir, yang berfungsi sebagai penyaring, penghangat, dan pengatur kelembaban udara yang akan masuk keparu-paru. Sebaiknya bernapas selalu melalui hidung.
Hidung merupakan organ pertama yang dilalui oleh udara. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut dan selaput lendir, yang berfungsi sebagai penyaring, penghangat, dan pengatur kelembaban udara yang akan masuk keparu-paru. Sebaiknya bernapas selalu melalui hidung.
2. Saluran
Pernapasan : Faring
Faring (tekak)
merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan. Terdapat katup yang
disebut epiglotis (anak tekak) berfungsi sebagai pengatur jalan masuk ke
kerongkongan dan tenggorokan.
Laring adalah
pangkal tenggorokan, terdiri atas kepingan tulang rawan membentuk jakun dan
terdapat celah menuju batang tenggorok (trakea) disebut glotis, di dalamnya
terdapat pita suara dan beberapa otot yang mengatur ketegangan pita suara
sehingga timbul bunyi.
Trakea (Batang
Tenggorok)Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan
luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan
cincin tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia.
Terletak di leher bagian depan kerongkongan.
BronkhusMerupakan
percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur bronkhus sama
dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus. Kedudukan bronkhus kiri lebih
mendatar dibandingkan bronkhus kanan, sehingga bronkhus kanan lebih mudah
terserang penyakit
Bronkheolus adalah
percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih tipis.
Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan ini akan
membentuk cabang yang lebih halus seperti pembuluh.
Alveolus Berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung
udara, dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan
kapiler darah.Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi,luas total
mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh)cukup untuk melakukan pertukaran gas
keseluru htubuh.
3. Paru-paru
Berjumlah sepasang terletak di dalam rongga dada kiri dan kanan. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus (gelambir), sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus (gelambir). Di dalam paru-paru ini terdapat alveolusyang berjumlah ± 300 juta buah. Bagian luar paru-paru dibungkus oleh selaput pleura untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika bernapas, berlapis 2 dan berisi cairan Sistem Pernafasan Manusia.Sistem pernafasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung,tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok.Pada awalnya kita menghirup udara melalui rongga hidung yang kemudian melewati tekak dan pangkal tenggorok kemudian terus ke tenggorokan. Tenggorok bentuknya seperti pipa yang kuat, terletak di depan kerongkongan, melalui leher sampai mencapai rongga dada sebelah atas. Dinding tenggorok diperkuat oleh beberapa cincin rawan yang pada bagian belakangnya terbuka. Dalam rongga dada, tenggorok bercabang dua yaitu tenggorok kanan dan kiri yang masing-masing cabang memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri.Kedua cabang tenggorok tersebut mempunyai ranting-ranting seperti pada pohon. Pada ranting-rantingnya yang terakhir terdapat gelembung-gelembung paru-paru yang amat kecil dan amat tipis dindingnya. Gelembung-gelembung itu hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Dalam dindingnya mengalir darah melalui pembuluh-pembuluh kapiler, sehingga mudah terjadi pertukaran gas dari darah ke udara yang terdapat dalam gelembung paru-paru dan sebaliknya. Darah tersebut mengambil zat pembakar (oksigen) dan mengeluarkan karbondioksida.
Dari penjabaran di atas dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan yaitu pertama, fungsi utama dari adanya sistem pernafasan kita adalah untuk memberikan darah gas oksigen yang nantinya disalurkan keseluruh tubuh. Kedua, ketika kita bernafas maka yang kita hirup adalah gas oksigen (lambang kimianya O2 ) sedangkan gas yang dilepaskan diesbut gas karbondioksida dengan lambang kimianya CO2.
Mekanisme Pernafasan
Gerakan pernapasan
diatur oleh pusat pernapasan (medulla oblongata) yang terdapat di otak.
Sedangkan keinginan bernafas adalah karena adanya rangsangan dari konsentrasi
CO2 dalam darah. Bila kita menahan napas dalam waktu tertentu, maka
dorongan untuk bernapas semakin besar. Ini terjadi karena kadar CO2
dalam darah semakin meningkat dan akan memacu pusat pernapasan agar organ
pernapasan melakukan gerakan bernapas.
Ada dua cara pernafasan yang
dilakukan manusia, yaitu pernafasan dada dan pernafasan perut.
Organ yang terlibat pada pernafasan dada adalah tulang rusuk, otot antar rusuk
(intercostae), dan paru-paru. Sedangkan pada pernafasan perut yang terlibat
adalah diafragma, otot perut, dan paru-paru.
1.
Pernapasan dada
- Inspirasi : Bila otot antar tulang rusuk berkontraksi, maka tulang rusuk terangkat, volume rongga dada akan membesar sehingga tekanan udara di dalamnya menjadi lebih kecil daripada tekanan udara luar, sehingga udara masuk ke paru-paru.
- Ekspirasi : Bila otot antar tulang rusuk relaksasi, maka posisi tulang rusuk akan menurun, akibatnya volume rongga dada akan mengecil sehingga tekanan udara membesar, akibatnya udara terdorong ke luar dari paru-paru.
2. Pernapasan perut
- Inspirasi : Bila otot diafragma berkontraksi, maka posisi diafragma akan mendatar, akibatnya volume rongga dada bertambah besar, tekanan mengecil, sehingga udara masuk ke paru-paru
- Ekspirasi : Bila otot diafragma relaksasi, maka posisi diafragma naik/melengkung, sehingga rongga dada mengecil, tekanan membesar, akibatnya udara terdorong keluar.
Volume Udara Pernafasan
Volume udara yang dipernafaskan
sangat bervariasi, sebab dipengaruhi oleh cara dan kekuatan seseorang melakukan
respirasi. Udara yang dipernafaskan oleh tubuh dapat digolongkan menjadi:
1.
Volume Tidal (VT) : Volume
udara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat aktivitas pernapasan biasa
(500 cc).
2.
Volume Komplemen (VK) : Volume
udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal ke dalam paru-paru setelah
inspirasi biasa (1500 cc)
3.
Volume Suplemen (VS) : Volume
udara yang masih dapat dihembuskan secara maksimal dari dalam paru-paru setelah
melakukan ekspirasi biasa (1500 cc)
4.
Volume Residu (VR) : Volume
udara yang selalu tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi
sekuat-kuatnya (1000 cc)
5.
Kapasitas Vital (KV) : Volume
udara yang dapat dihembuskan sekuat-kuatnya setelah melakukan inspirasi
sekuat-kuatnya (KV = VT + VK + VS)
6.
Kapasitasi Total (KT) : Volume
total udara yang dapat tertampung di dalam paru-paru (KT = KV + VR)
Frekuensi Pernafasan
Pada umumnya setiap menit manusia
mampu bernapas antara 15 – 18 kali. Cepat atau lambatnya manusia bernapas
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
- Umur, umumnya makin bertambah umur seseorang akan makin rendah frekuensi pernapasannya
- Jenis kelamin, umumnya laki-laki lebih banyak gerak, sehingga lebih banyak memerlukan energi
- Suhu tubuh, makin tinggi suhu tubuh semakin cepat frekuensi pernapasannya
- Posisi tubuh, ini berpengaruh terhadap mekanisme inspirasi dan ekspirasi
- Kegiatan, karena orang yang giat melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi dari pada orang yang sedang santai
Bagaimana
pertukaran O2 dan CO2 bisa berlangsung udara, O2
akan bergerak menembus alveolus paru-paru, lalu diikat dan diangkut oleh darah
menuju ke seluruh jaringan tubuh. Sekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah
akan diangkut oleh hemoglobin/eritrosit, sedangkan yang 2-3 % lagi akan larut
dan diangkut oleh plasma darah. Oksigen yang terikat dalam Hb dikenal dengan oksihemoglobin
(HbO2). Persamaan reaksi oksigen dengan hemoglobin adalah sebagai
berikut:
Hb + O2 —-> HbO2
(pengikatan oksigen oleh darah di alveolus paru-paru)
HbO2 —–> Hb + O2
(pelepasan oksigen oleh darah, selanjutnya oksigen diambil oleh sel-sel tubuh)
Perpindahan oksigen dari atmosfer ke
alveolus paru-paru, lalu ke darah, dan selanjutnya ke dalam jaringan tubuh
dapat terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen. Tekanan udara
adalah satu atmosfer atau 760 mmHg, sedangkan tekanan parsial oksigennya adalah
150 mmHg. Tekanan parsial oksigen pada kapiler darah adalah 100 mmHg, sedangkan
tekanan parsial oksigen dalam jaringan tubuh antara 0 sampai 40 mmHg. Keadaan
inilah yang memungkinkan oksigen berdifusi dari luar ke darah lalu ke jaringan.
Hal yang berkebalikan terjadi pada
perpindahan CO2. Tekanan parsial CO2 yang tertinggi
adalah jaringan tubuh. Berturut-turut semakin rendah pada darah dan di
luar tubuh. Dengan cara yang sama CO2 dapat berpindah secara difusi
dari jaringan hingga keluar tubuh.
Proses
pengangkutan CO2
Proses oksidasi biologi di dalam sel
dan jaringan akan menghasilkan zat-zat sisa seperti CO2 dan H2O.
Zat-zat ini harus segera dikeluarkan dari dalam tubuh. CO2 yang
dihasilkan oleh jaringan akan keluar dari sel dan masuk ke dalam darah untuk
beredar bersama darah. Di dalam darah CO2 akan diangkut ke paru-paru
dalam tiga bentuk, yaitu:
a. Diangkut dalam bentuk HCO-3
(bikarbonat) oleh plasma darah (60%-70%)
CO2 bereaksi dengan H2O
plasma (cairan sel) dari eritrosit dengan bantuan enzim karbonat
anhidrase menyebabkan terbentuknya asam karbonat (H2CO3).
H2CO3 lalu terurai menjadi ion H+ dan HCO-3
(bikarbonat). Karena ion H+ dapat menyebabkan perubahan pH
(keasaman), oleh sebab itu segera diikat oleh Hb menjadi HHb (asam hemoglobin).
Sedangkan ion HCO-3 akan segera meninggalkan eritrosit
masuk ke plasma darah. Kedudukan ion HCO-3 di dalam
eritrosit diganti oleh ion klor (Cl). Inilah yang disebut dengan pertukaran
klorida.
Di dalam paru-paru reaksi yang
berkebalikan terjadi. HCO-3 yang telarut dalam plasma
darah akan bergabung kembali dengan H+ yang semula diikat Hb
membentuk H2CO3 kembali, juga dengan bantuan karbonat
anhidrase. H2CO3 lalu terurai kembali menjadi CO2
dan H2O, kemudian akan dikeluarkan dari dalam paru-paru. Sementara
itu Hb yang telah melepaskan H+ akan mengikat kembali O2
di alveolus.
b. CO2 akan diikat oleh
Hb membentuk karbominohemoglobin (25%)
CO2 + Hb —–> HbCO2
c. CO2 diangkut oleh
plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat / H2CO3 (6%
– 10%)
SISTEM PERNAFASAN UNGGAS
Sistem respirasi adalah suatu proses
pertukaran gas oksigen (O2) dari udara oleh organisme hidup yang digunakan
untuk serangkaian metabolisme yang akan menghasilkan karbondioksida (CO2) yang
harus dikeluarkan, karena tidak dibutuhkan oleh tubuh. Setiap makhluk hidup
melakukan pernafasan untuk memperoleh oksigen O2 yang digunakan untuk
pembakaran zat makanan di dalam sel-sel tubuh. Alat pernafasan setiap makhluk
tidaklah sama, pada hewan invertebrata memiliki alat pernafasan dan mekanisme
pernafasan yang berbeda dengan hewan vertebrata. Ada dua jenis respirasi yang
terjadi di dalam tubuh makhluk hidup yaitu respirasi internal dan respirasi
eksternal. Respirasi internal adalah proses absorpsi oksigen dan pelepasan
karbon dioksida dari sel. Sedangkan respirasi eksternal adalah proses
penggunaan oksigen oleh sel tubuh dan pembuangan sisa hasil metabolisme sel
yang berupa O2 ( Wiwi Isnaeni, 2006).Sistem respirasi pada unggas (merpati)
terdiri dari nasal cavities, larynx, trachea (windpipe), syrinx (voice box),
bronchi, bronchiale dan bermuara di alveoli. Oleh karena unggas memerlukan
energi yang sangat banyak untuk terbang, maka unggas memiliki sistem respirasi
yang memungkinkan untuk berlangsungnya pertukaran oksigen yang sangat besar per
unit hewan.
·
Alat
Pernapasan Pada Unggas
Lubang hidung Terdapat
dua lubang hidung yaitu lubang hidung luar dan dalam. Lubang hidung luar
terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan berjumlah sepasang. Sedangkan
lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit rongga mulut.
Trakea tersusun
atas tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Trakea ini bercabang menjadi
bronkus kanan dan kiri. Bronkus ini kemudian akan menghubungkan siring dengan
paru-paru. Siring memiliki selaput yang
akan bergetar dan menghasilkan bunyi jika ada udara yang lewat.
Paru-paru terdapat
sepasang dan menempel di dinding dada bagian dalam. Paru-paru pada burung dibungkus oleh selaput paru-paru (pleura) dan
berhubungan dengan kantong udara. Paru-paru burung
tidak memiliki alveoli dan sebagi gantinya adalah pembuluh udara yang disebut
parabronki. Saluran udara pada parabronki bercabang-cabang yaitu berupa
pembuluh kapiler udara yang letaknya berdampingan dengan kapiler darah.
Kantung udara
Pada burung terdapat kantong udara. kantong udara pada burung berjumlah 9, antara lain:
·
buah kantong udara di leher
·
1 buah kantong udara di antara
tulang selangka
·
buah kantong udara di dada depan
·
buah kantong udara di dada belakang
·
2 buah kantong udara di perut
Kantong udara berfungsi antara lain:
·
Untuk bernapas saat terbang;
·
Membantu memperkeras suara karena
dapat memperbesar ruang siring;
·
Mencegah kedinginan dengan
menyelubungi alat-alat dalam dengan rongga udara;
·
Mengurangi panas badan agar tidak
banyak yang hilang;
·
Pada saat berenang, dapat
memperbesar dan memperkecil berat jenis tubuhnya.
Sistem Mekanisme Respirasi Pada Unggas
Mekanisme
pernapasan pada burung terdiri dari dua fase yaitu inspirasi dan ekspirasi.
Proses pengambilan udara pada burung berbeda pada waktu burung terbang dan pada
waktu istirahat. Pada waktu burung terbang, pernapasan dilakukan dengan
menggunakan cadangan udara di dalam kantung udara. Coba kamu cari tahu, mengapa
pada waktu terbang tidak bernapas menggunakan paru-paru
Sistem mekanisme pernafasan pada ayam menjadi dua macam, yaitu:
(Pernapasan pada burung saat tidak terbang)
Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan – volume
rongga dada membesar – tekanan mengecil – udara akan masuk melalui saluran
pernapasan. Saat inilah sebagian
oksigen masuk ke paru-paru dan O2 berdifusi ke dalam darah
kapiler, dan sebagian udara
dilanjutkan masuk ke dalam katong-kantong udara.
Fase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula –
rongga dada mengecil – tekanan membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan
udara dalam kantong-kantong hawa bersama-sama keluar melalui paru-paru. Pada
saat melewati alveolus, O2 diikat oleh darah kapiler alveolus, dan
darah melepas CO2. Dengan demikian, pertukaran gas CO2
dan O2 dapat berlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.
Pernapasan pada burung saat terbang
Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid
terjepit, sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke
pundi hawa ketiak melewati paru-paru,
terjadilah inspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran
gas O2 dan CO2.
Fase
Ekspirasi :
Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit, sedangkan
pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga udara mengalir keluar
dari kantong hawa melewati paru-paru sehingga terjadilah ekspirasi.
Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.
Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat
terbang. Jadi pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat
inspirasi dan ekspirasi
Gambar saat melakukan pembedahan dalam praktikum
gambar
sistem pernapasan merpati
Perbedaan Sistem Respirasi pada
Unggas (merpati) dengan Mamalia
Paru-paru pada mamalia pertukaran oksigen denagn karbondioksida terjadi di
kantung mikroskopis yang terdapat di paru-paru yang kemudian disebut dengan
alveoli. Sedangkan pada paru-paru umggas
pertukaran gas terjadi di dinding mikroskopis tubulus, yang biasa disebut
dengan kapiler udara.
Sistem pernapasan unggas lebih efisien dibandingkan pada
mamalia. mentransfer oksigen lebih dengan masing-masing pernafasan. Ini juga
berarti bahwa racun dalam udara juga ditransfer lebih efisien. Ini adalah salah
satu alasan mengapa asap dari teflon beracun untuk aves, tetapi tidak untuk
mamalia pada konsentrasi yang sama. Ketika membandingkan unggas unggas dan mamalia dengan berat yang sama,unggas
memiliki tingkat pernafasan yang lebih lambat.
Respirasi pada unggas memerlukan dua siklus pernafasan
untuk memindahkan udara melalui sistem pernapasan keseluruhan. Dalam mamalia,
hanya satu siklus pernapasan diperlukan.
BAB III
KESIMPULAN
dalam praktikum kami mengidentifikasi antara merpati denagn membandingkan sistem respirasi mamalia.perbedaanya sngatlah kompleks Respirasi pada unggas memerlukan dua siklus pernafasan untuk memindahkan udara melalui sistem pernapasan keseluruhan. Dalam mamalia, hanya satu siklus pernapasan diperlukan.sistem respirasi (pernafasan) untuk pertukaran O2 dan CO2 bagi hewan tersebut dengan lingkungan sekitarnya meliputi : paru-paru, jalan udara ke paru-paru, dan struktur dada yang bertanggung jawab terhadap gerakan udara keluar dan masuk ke paru-paru.
0 komentar:
Post a Comment