LAPORAN
PRAKTIKUM
“UJI
NODA LEMA, KELARUTAN dan EMULSI ”
TUGAS MATA KULIAH BIOKIMIA
Oleh
Fandi Tri
Laksono (C31120310)
Dosen
Dr. Ir. Rr.
Merry Muspita DU,MP
Jurusan
Peternakan
Program Studi
Produksi Ternak
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2013
Landasan Teori
Lemak atau minyak dapa memebentuk noda translucent, sehingga kertas tulis yang
tidak tembus pandang menjadi semi transparan. Noda yang terbentuk biasanya
semakin melebar setelah disiram air dan dikeringkan.
Lemak pada umumnya tidak larut dalam air tetapi
sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam pelarur organic seperti
eter, kloroform, aseton, benzema atau pelarut non polar lainya. Minyak dalam
air akan membentuk emulsi yang tidak stabil, karena bila dibiarkan, maka kedua
cairan akan terpisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya minyak dalam soda (Na2CO3)
akan membentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas dalam larutan
bereaksi membentuk sabun.
Emulsi adalah disperse atau suspense menstabilkan
suatu cairan lain yang kedua tidak saling melarutkan. Supaya terbentuk emulsi
yang stabil diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut emulsifier atau emulsifying agent
yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan. Cara
kerja emulsifier terutama disebabkan
oleh bentuk molekul yang dapat terikat baik pada minyak maupun air. Emulsifier akan membentuk lapisan
diskeliling minya sebagai akibat menurunnya tegangan permukaan, sehingga
mengurangi kemungkinan bersatunya butir – butir miyak satu sama lainya. Bahan emulsifier dapat berupa : protein, gum,
sabun, atau garam empedu.
Metode
Alat dan Bahan :
Alat :
·
Tabung reaksi
·
Rak tabung
reaksi
·
Pipet ukur
·
Pipet tetes
Bahan :
·
Minyak Kelapa
·
Campuran alcohol
– eter (2:1)
·
Kertas tulis
yang tidak tembus pandang
·
Kertas saring
·
Alkohol 96%
·
Kloroform
·
Eter
·
Akuades
·
Larutan Na2CO3
0.5%
·
Larutan sabun
·
Larutan protein
2%
·
Larutan empedu
encer
Pelaksanaan
Praktikum
1.
Uji Noda Lemak
·
Masukkan 2 mL
campuran alkohol – eter kedalam tabung reaksi yang bersih dan kering.
·
Tambahkan 10
tetes minyak kelapa dan kocok kuat – kuat sampai semua bahan larut.
·
Teteskan
campuran tersebut pada kertas saring dan kertas tulis. Biarkan pelarut menguap
dan lihat noda yang terbentuk.
·
Cuci noda dengan
air dan keringkan kembali kertasnya dan perhatikan nodanya kembali.
·
Amati perubahan
yang terjadi.
·
Ulangi percobaan
sekali lagi.
2.
Uji Kelarutan
Lemak
·
Siapkan 4 buah
tabung reaksi yang besih dan kering.
·
Tabung pertama
diisi dengan akuades 1mL, tabung kedua diisi alkohol 96% - eter 1mL, tabung
ketiga diisi dengan kloroform 1mL, dan tabung keempat diisi larutan Na2CO3
0,5%.
·
Tambahkan pada
setiap tabung 5 tetes minyak kelapa
·
Kocok sampai
homogeny, lalu biarkan beberapa saat, dan amati sifat kelarutannya.
·
Amati perubahan
yang terjadi
·
Ulangi percobaan
sekali lagi.
3.
Uji Pembentukan
Emulsi
·
Siapkan 5 buah
tabung reaksi yang bersih dan kering.
·
Masukkan ke
dalam setiap tabung 5 tetes minyak kelapa.
·
Tambahkan pada
tabung pertama akuades 2mL, tabung kedua akuades 2mL dan 5 tetes Na2CO3 0,5%,
pada tabung ketiga akuades 2mL dan 5 tetes larutan sabun, pada tabung keempat
larutan protein sebanyak 2mL, tabung kelima larutan empedu encer 2ml.
·
Kocok setiap
tabung dengan kuat, lalu biarkan beberapa saat.
·
Amati perubahn
yang terjadi.
·
Ulangi percobaan
sekali lagi.
Hasil Pengamatan
1.
Uji Noda Lemak
No
|
Larutan
|
Sebelum dicuci
|
Sesudah
|
1
|
Alcohol – eter
2mL + minyak kelapa 10mL (tidak bercampur
|
·
Pada kertas
saring, warna noda terlihat jelas.
·
Pada kertas
HVS, warna noda putih dan terlihat jelas
|
·
Pada kertas
saring, warna noda terlihat kurang jelas dari pada sebelum dicuci.
·
Pada kertas
HVS, masih terdapat noda namun kurang jelas disbanding sebelum dicuci.
|
2.
Uji Kelarutan Lemak
No
|
Larutan
|
Sebelum
|
Sesudah
|
A
|
Aquades 1mL +
menyak kelapa 5tetes
|
·
Sebelum
dicampur (homogen) larutan terbentuk 2 lapisan (minyak bagia atas dan aquades
bagian bawah).
·
Larutan tidak
bercampur
|
·
Sesudah
dihomogenisasi larutan membentuk dua lapisan (atas minyak dan bawah aquades).
·
Larutan tidak
bercampur
|
B
|
Alkohol 96%
eter 1mL + minyak kelapa 5tetes
|
·
Sebelum dihomogenisasi,
minyak berada dibawah.
·
Larutan tidak
bercampur
|
·
warna putih
keruh dan minyak berada dibawah.
·
Larutan tidak
bercampu.
|
C
|
Kloroform 1ml
+ miyak kelapa 5tetes
|
·
Minyak larut
dalam kloroform, dan berwarna bening.
·
Larutan
bercampur.
|
·
Minyak terlarut
sempurna dan warna larutan putih bening.
·
Larutan
bercampur.
|
D
|
Na2CO3 1mL +
minyak kelapa 5tetes
|
·
Membentuk 2
lapisan dan berwarna bening (minyak di atas dan Na2CO3 dibawah
·
Larutan tidak
bercampur.
|
·
Membentuk 2
lapisan dan berwarna keruh (minyak diatas dan Na2CO3 dibawah.
·
Larutan tidak
bercampur.
|
3.
Uji Pembentukan Emulsi
No Tabung
|
Larutan
|
Sebelum
|
Sesudah
|
1
|
Aquades 2mL +
minyak kelapa 5tetes
|
·
Membentuk 2
lapisan (minyak di bagian atas), dan berwarna putih bening.
·
Larutan tidak
bercampur
|
·
Membentuk 2
lapisan (minyak di atas dan aquades di bawah) berwarna keruh.
·
Larutan tidak
bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
|
2
|
Aquades 2mL +
Na2CO3 5tetes + minyak kelapa 5tetes.
|
·
Membentuk 2
lapisan (minyak dibagian atas), berwarna putih bening
·
Larutan tidak
bercampur
|
·
Membentuk 2
lapisan (minyak dibagian atas), berwarna keruh.
·
Larutan tidak
bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
|
3
|
Aquades 2mL +
larutan sabun 5tetes + minyak kelapa 5tetes.
|
·
Membentuk 2
lapisan (minyak dibagian atas), berwarna putih bening
·
Larutan tidak
bercampur
|
·
Membentuk 2
lapisan (minyak dibagian atas), berwarna keruh.
·
Larutan tidak
bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
|
4
|
Protein 2ml +
minyak kelapa 5tetes
|
·
Membentuk 2
lapisan (minyak dibagian atas), warna
putih keruh dan kuning
·
Larutan tidak
bercampur
|
·
Membentuk 2
lapisan, warna putih keruh.
·
Larutan tidak
bercampur.
|
5
|
Empedu encer
2ml + minyak kelapa 5tetes
|
·
Minyak
dibagian atas, warna hijau bening dan kuning minyak
·
Larutan tidak
bercampur
|
·
Minyak
dibagian atas, berwarna hijau keruh.
·
Larutan tidak
bercampur.
|
Pembahasan
·
Uji Noda Lemak
Pada uji ini dilakukan pencampuran Alcohol – eter
2mL dan minyak kelapa 10mL. Sebelum dicuci pada kertas saring, warna noda
terlihat jelas, dan pada kertas HVS, warna noda putih dan terlihat jelas. Sesudah
dicuci pada kertas saring, warna noda terlihat kurang jelas dari pada sebelum
dicuci, dan pada kertas HVS, masih terdapat noda namun kurang jelas disbanding
sebelum dicuci.
·
Uji Kelarutan Lemak
Pada uji yang pertama dilakukan percampuran Aquades
1mL dan menyak kelapa 5 tetes. Sebelum dicampur (homogen) larutan terbentuk 2
lapisan (minyak bagia atas dan aquades bagian bawah) dan larutan tidak
bercampur. Sesudah dihomogenisasi larutan membentuk dua lapisan (atas minyak
dan bawah aquades) dan larutan tetap tidak bercampur.
Pada uji yang kedua dilakukan pencampuran Alkohol
96% eter 1mL dan minyak kelapa 5 tetes. Sebelum dihomogenisasi, minyak berada
dibawah dan larutan tidak bercampur. Setelah dicampur warna putih keruh dan
minyak berada dibawah dan larutan tetap tidak bercampur.
Pada uji yang ketiga dilakukan pencampuran Kloroform
1ml dan miyak kelapa 5 tetes. Sebelum dicampur (homogen) minyak larut dalam
kloroform, berwarna bening dan larutan bercampur. Setelah dicampur minyak
terlarut sempurna dan warna larutan putih bening, larutan bercampur.
Pada uji yang keempat dilakukan pencampuran Na2CO3
1mL dan minyak kelapa 5 tetes. Sebelum dicampur (homogen) membentuk 2 lapisan
dan berwarna bening (minyak di atas dan Na2CO3 dibawah), larutan tidak
bercampur. Setelah dicampur larutan tetap membentuk 2 lapisan dan berwarna
keruh (minyak diatas dan Na2CO3 dibawah, larutan tidak bercampur.
·
Uji Pembentukan Emulsi
Pada uji yang pertama dilakukan pencampuran Aquades
2mL dan minyak kelapa 5 tetes. Sebelum dicampur (homogen) membentuk 2 lapisan
(minyak di bagian atas), dan berwarna putih bening, larutan tidak bercampur.
Setelah dicampur membentuk 2 lapisan (minyak di atas dan aquades di bawah)
berwarna keruh, larutan tidak bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
Pada uji yang kedua dilakukan pencampuran Aquades
2mL, Na2CO3 5 tetes dan minyak kelapa 5 tetes. Sebalum dicampur (homogen)
Membentuk 2 lapisan (minyak dibagian atas), berwarna putih bening, dan larutan
tidak bercampur. Setalah dicampur membentuk 2 lapisan (minyak dibagian atas),
berwarna keruh, larutan tidak bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
Pada uji yang ketiga dilakukan pencampuran Aquades
2mL, larutan sabun 5 tetes dan minyak kelapa 5 tetes. Sebelum dihomogenkan
larutan membentuk 2 lapisan (minyak dibagian atas), berwarna putih bening,
larutan tidak bercampur. Setelah dihomogenkan membentuk 2 lapisan (minyak
dibagian atas), berwarna keruh, larutan tidak bercampur dan terjadi emulsi
tidak stabil.
Pada uji yang keempat dilakukan pencampuran Protein
2ml dan minyak kelapa 5 tetes. Sebelum dihomogenkan larutan membentuk 2 lapisan
(minyak dibagian atas), warna putih
keruh dan kuning, larutan tidak bercampur. Setelah dihomogenkan membentuk 2
lapisan, warna putih keruh, dan larutan tidak bercampur.
Pada uji yang kelima dilakukan pencampuran Empedu
encer 2ml dan minyak kelapa 5 tetes. Sebelum dihomogenkan larutan minyak
dibagian atas, warna hijau bening dan kuning minyak, larutan tidak bercampur.
Setelah dihomogenkan minyak dibagian atas, berwarna hijau keruh dan larutan
tidak bercampur.
Kesimpulan
·
Uji Noda Lemak
Pada kertas saring, sebelum dicuci warna noda
terlihat jelas, setelah dicuci warna noda terlihat kurang jelas dari pada
sebelum dicuci.
Pada kertas HVS, sebelum dicuci warna noda putih dan
terlihat jelas, setelah dicuci masih terdapat noda namun kurang jelas
disbanding sebelum dicuci.
·
Uji Kelaruatn Lemak
Pada uji yang pertama dangan menghomogenkan Aquades
1mL dan menyak kelapa 5 tetes, sebelum dan sesudah dihomogenisasi, larutan
tetap tidak bercampur.
Pada uji yang kedua dengan menghomogenkan Alkohol
96% eter 1mL dan minyak kelapa 5 tetes, sebelum dan sesudah dihomogenisai,
larutan tetap tidak bercampur.
Pada uji yang ketiga dengan menghomogenkan Kloroform
1ml dan miyak kelapa 5 tetes, sebelum dan sesudah dihomogenisasi, larutan
bercampur atau larut sempurna dalam kloroform.
Pada uji yang keempat dengan menghomogenkan Na2CO3
1mL dan minyak kelapa 5 tetes, sebelum dan sesudah dihomogenisasi, larutan
tetap tidak bercampur.
·
Uji Pembentukan Emulsi
Pada uji yang pertama dengan menghomogenkan Aquades
2mL dan minyak kelapa 5 tetes, sebelum dihogenkan larutan tidak bercampur,
setelah dihomogenkan laruta tetap tidak bercampur dan terjadi emulsi tidak
stabil.
Pada uji yang kedua dengan menghomogenkan Aquades
2mL, Na2CO3 5 tetes dan minyak kelapa 5 tetes., sebelum dihogenkan larutan
tidak bercampur, setelah dihomogenkan laruta tetap tidak bercampur dan terjadi
emulsi tidak stabil.
Pada uji yang ketiga dengan menghomogenkan Aquades
2mL, larutan sabun 5 tetes dan minyak kelapa 5 tetes., sebelum dihogenkan
larutan tidak bercampur, setelah dihomogenkan laruta tetap tidak bercampur dan
terjadi emulsi tidak stabil.
Pada uji yang keempat dengan menghomogenkan Protein
2ml dan minyak kelapa 5 tetes, sebelum dan sesudah dihogenisasi larutan tetap
tidak bercampur, dan tidak terjai emulsi.
Pada uji yang kelima dengan menghomogenkan Empedu
encer 2ml dan minyak kelapa 5 tetes, sebelum dan sesudah dihogenisasi larutan
tetap tidak bercampur, dan tidak terjai emulsi.
0 komentar:
Post a Comment