Uji Noda Lemak, Kelarutan, dan Emulsi

Sunday, June 23, 2013



LAPORAN PRAKTIKUM

“UJI NODA LEMA, KELARUTAN dan EMULSI ”


TUGAS MATA KULIAH BIOKIMIA


                                   


Oleh
Fandi Tri Laksono (C31120310)


Dosen
Dr. Ir. Rr. Merry Muspita DU,MP







Jurusan Peternakan
Program Studi Produksi Ternak



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013


Landasan Teori

Lemak atau minyak dapa memebentuk noda translucent, sehingga kertas tulis yang tidak tembus pandang menjadi semi transparan. Noda yang terbentuk biasanya semakin melebar setelah disiram air dan dikeringkan.
Lemak pada umumnya tidak larut dalam air tetapi sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam pelarur organic seperti eter, kloroform, aseton, benzema atau pelarut non polar lainya. Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil, karena bila dibiarkan, maka kedua cairan akan terpisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya minyak dalam soda (Na2CO3) akan membentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas dalam larutan bereaksi membentuk sabun.
Emulsi adalah disperse atau suspense menstabilkan suatu cairan lain yang kedua tidak saling melarutkan. Supaya terbentuk emulsi yang stabil diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut emulsifier atau emulsifying agent yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan. Cara kerja emulsifier terutama disebabkan oleh bentuk molekul yang dapat terikat baik pada minyak maupun air. Emulsifier akan membentuk lapisan diskeliling minya sebagai akibat menurunnya tegangan permukaan, sehingga mengurangi kemungkinan bersatunya butir – butir miyak satu sama lainya. Bahan emulsifier dapat berupa : protein, gum, sabun, atau garam empedu.

 
Metode
Alat dan Bahan :
Alat :
·         Tabung reaksi
·         Rak tabung reaksi
·         Pipet ukur
·         Pipet tetes
Bahan :
·         Minyak Kelapa
·         Campuran alcohol – eter (2:1)
·         Kertas tulis yang tidak tembus pandang
·         Kertas saring
·         Alkohol 96%
·         Kloroform
·         Eter
·         Akuades
·         Larutan Na2CO3 0.5%
·         Larutan sabun
·         Larutan protein 2%
·         Larutan empedu encer
Pelaksanaan Praktikum
1.      Uji Noda Lemak
·         Masukkan 2 mL campuran alkohol – eter kedalam tabung reaksi yang bersih dan kering.
·         Tambahkan 10 tetes minyak kelapa dan kocok kuat – kuat sampai semua bahan larut.
·         Teteskan campuran tersebut pada kertas saring dan kertas tulis. Biarkan pelarut menguap dan lihat noda yang terbentuk.
·         Cuci noda dengan air dan keringkan kembali kertasnya dan perhatikan nodanya kembali.
·         Amati perubahan yang terjadi.
·         Ulangi percobaan sekali lagi.
2.      Uji Kelarutan Lemak
·         Siapkan 4 buah tabung reaksi yang besih dan kering.
·         Tabung pertama diisi dengan akuades 1mL, tabung kedua diisi alkohol 96% - eter 1mL, tabung ketiga diisi dengan kloroform 1mL, dan tabung keempat diisi larutan Na2CO3 0,5%.
·         Tambahkan pada setiap tabung 5 tetes minyak kelapa
·         Kocok sampai homogeny, lalu biarkan beberapa saat, dan amati sifat kelarutannya.
·         Amati perubahan yang terjadi
·         Ulangi percobaan sekali lagi.
3.      Uji Pembentukan Emulsi
·         Siapkan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.
·         Masukkan ke dalam setiap tabung 5 tetes minyak kelapa.
·         Tambahkan pada tabung pertama akuades 2mL, tabung kedua akuades 2mL dan 5 tetes Na2CO3 0,5%, pada tabung ketiga akuades 2mL dan 5 tetes larutan sabun, pada tabung keempat larutan protein sebanyak 2mL, tabung kelima larutan empedu encer 2ml.
·         Kocok setiap tabung dengan kuat, lalu biarkan beberapa saat.
·         Amati perubahn yang terjadi.
·         Ulangi percobaan sekali lagi.






Hasil Pengamatan
1.      Uji Noda Lemak
No
Larutan
Sebelum dicuci
Sesudah
1
Alcohol – eter 2mL + minyak kelapa 10mL (tidak bercampur
·         Pada kertas saring, warna noda terlihat jelas.
·         Pada kertas HVS, warna noda putih dan terlihat jelas
·         Pada kertas saring, warna noda terlihat kurang jelas dari pada sebelum dicuci.
·         Pada kertas HVS, masih terdapat noda namun kurang jelas disbanding sebelum dicuci.

2.      Uji Kelarutan Lemak
No
Larutan
Sebelum
Sesudah
A
Aquades 1mL + menyak kelapa 5tetes
·         Sebelum dicampur (homogen) larutan terbentuk 2 lapisan (minyak bagia atas dan aquades bagian bawah).
·         Larutan tidak bercampur
·         Sesudah dihomogenisasi larutan membentuk dua lapisan (atas minyak dan bawah aquades).
·         Larutan tidak bercampur
B
Alkohol 96% eter 1mL + minyak kelapa 5tetes
·         Sebelum dihomogenisasi, minyak berada dibawah.
·         Larutan tidak bercampur
·         warna putih keruh dan minyak berada dibawah.
·         Larutan tidak bercampu.
C
Kloroform 1ml + miyak kelapa 5tetes
·         Minyak larut dalam kloroform, dan berwarna bening.
·         Larutan bercampur.
·         Minyak terlarut sempurna dan warna larutan putih bening.
·         Larutan bercampur.
D
Na2CO3 1mL + minyak kelapa 5tetes
·         Membentuk 2 lapisan dan berwarna bening (minyak di atas dan Na2CO3 dibawah
·         Larutan tidak bercampur.
·         Membentuk 2 lapisan dan berwarna keruh (minyak diatas dan Na2CO3 dibawah.
·         Larutan tidak bercampur.
3.      Uji Pembentukan Emulsi
No Tabung
Larutan
Sebelum
Sesudah
1
Aquades 2mL + minyak kelapa 5tetes
·         Membentuk 2 lapisan (minyak di bagian atas), dan berwarna putih bening.
·         Larutan tidak bercampur
·         Membentuk 2 lapisan (minyak di atas dan aquades di bawah) berwarna keruh.
·         Larutan tidak bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
2
Aquades 2mL + Na2CO3 5tetes + minyak kelapa 5tetes.
·         Membentuk 2 lapisan (minyak dibagian atas), berwarna putih bening
·         Larutan tidak bercampur
·         Membentuk 2 lapisan (minyak dibagian atas), berwarna keruh.
·         Larutan tidak bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
3
Aquades 2mL + larutan sabun 5tetes + minyak kelapa 5tetes.
·         Membentuk 2 lapisan (minyak dibagian atas), berwarna putih bening
·         Larutan tidak bercampur
·         Membentuk 2 lapisan (minyak dibagian atas), berwarna keruh.
·         Larutan tidak bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
4
Protein 2ml + minyak kelapa 5tetes
·         Membentuk 2 lapisan (minyak dibagian atas),  warna putih keruh dan kuning
·         Larutan tidak bercampur
·         Membentuk 2 lapisan, warna putih keruh.
·         Larutan tidak bercampur.
5
Empedu encer 2ml + minyak kelapa 5tetes
·         Minyak dibagian atas, warna hijau bening dan kuning minyak
·         Larutan tidak bercampur
·         Minyak dibagian atas, berwarna hijau keruh.
·         Larutan tidak bercampur.


Pembahasan
·         Uji Noda Lemak
Pada uji ini dilakukan pencampuran Alcohol – eter 2mL dan minyak kelapa 10mL. Sebelum dicuci pada kertas saring, warna noda terlihat jelas, dan pada kertas HVS, warna noda putih dan terlihat jelas. Sesudah dicuci pada kertas saring, warna noda terlihat kurang jelas dari pada sebelum dicuci, dan pada kertas HVS, masih terdapat noda namun kurang jelas disbanding sebelum dicuci.
·         Uji Kelarutan Lemak
Pada uji yang pertama dilakukan percampuran Aquades 1mL dan menyak kelapa 5 tetes. Sebelum dicampur (homogen) larutan terbentuk 2 lapisan (minyak bagia atas dan aquades bagian bawah) dan larutan tidak bercampur. Sesudah dihomogenisasi larutan membentuk dua lapisan (atas minyak dan bawah aquades) dan larutan tetap tidak bercampur.
Pada uji yang kedua dilakukan pencampuran Alkohol 96% eter 1mL dan minyak kelapa 5 tetes. Sebelum dihomogenisasi, minyak berada dibawah dan larutan tidak bercampur. Setelah dicampur warna putih keruh dan minyak berada dibawah dan larutan tetap tidak bercampur.
Pada uji yang ketiga dilakukan pencampuran Kloroform 1ml dan miyak kelapa 5 tetes. Sebelum dicampur (homogen) minyak larut dalam kloroform, berwarna bening dan larutan bercampur. Setelah dicampur minyak terlarut sempurna dan warna larutan putih bening, larutan bercampur.
Pada uji yang keempat dilakukan pencampuran Na2CO3 1mL dan minyak kelapa 5 tetes. Sebelum dicampur (homogen) membentuk 2 lapisan dan berwarna bening (minyak di atas dan Na2CO3 dibawah), larutan tidak bercampur. Setelah dicampur larutan tetap membentuk 2 lapisan dan berwarna keruh (minyak diatas dan Na2CO3 dibawah, larutan tidak bercampur.



·         Uji Pembentukan Emulsi
Pada uji yang pertama dilakukan pencampuran Aquades 2mL dan minyak kelapa 5 tetes. Sebelum dicampur (homogen) membentuk 2 lapisan (minyak di bagian atas), dan berwarna putih bening, larutan tidak bercampur. Setelah dicampur membentuk 2 lapisan (minyak di atas dan aquades di bawah) berwarna keruh, larutan tidak bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
Pada uji yang kedua dilakukan pencampuran Aquades 2mL, Na2CO3 5 tetes dan minyak kelapa 5 tetes. Sebalum dicampur (homogen) Membentuk 2 lapisan (minyak dibagian atas), berwarna putih bening, dan larutan tidak bercampur. Setalah dicampur membentuk 2 lapisan (minyak dibagian atas), berwarna keruh, larutan tidak bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
Pada uji yang ketiga dilakukan pencampuran Aquades 2mL, larutan sabun 5 tetes dan minyak kelapa 5 tetes. Sebelum dihomogenkan larutan membentuk 2 lapisan (minyak dibagian atas), berwarna putih bening, larutan tidak bercampur. Setelah dihomogenkan membentuk 2 lapisan (minyak dibagian atas), berwarna keruh, larutan tidak bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
Pada uji yang keempat dilakukan pencampuran Protein 2ml dan minyak kelapa 5 tetes. Sebelum dihomogenkan larutan membentuk 2 lapisan (minyak dibagian atas),  warna putih keruh dan kuning, larutan tidak bercampur. Setelah dihomogenkan membentuk 2 lapisan, warna putih keruh, dan larutan tidak bercampur.
Pada uji yang kelima dilakukan pencampuran Empedu encer 2ml dan minyak kelapa 5 tetes. Sebelum dihomogenkan larutan minyak dibagian atas, warna hijau bening dan kuning minyak, larutan tidak bercampur. Setelah dihomogenkan minyak dibagian atas, berwarna hijau keruh dan larutan tidak bercampur.





Kesimpulan
·         Uji Noda Lemak
Pada kertas saring, sebelum dicuci warna noda terlihat jelas, setelah dicuci warna noda terlihat kurang jelas dari pada sebelum dicuci.
Pada kertas HVS, sebelum dicuci warna noda putih dan terlihat jelas, setelah dicuci masih terdapat noda namun kurang jelas disbanding sebelum dicuci.
·         Uji Kelaruatn Lemak
Pada uji yang pertama dangan menghomogenkan Aquades 1mL dan menyak kelapa 5 tetes, sebelum dan sesudah dihomogenisasi, larutan tetap tidak bercampur.
Pada uji yang kedua dengan menghomogenkan Alkohol 96% eter 1mL dan minyak kelapa 5 tetes, sebelum dan sesudah dihomogenisai, larutan tetap tidak bercampur.
Pada uji yang ketiga dengan menghomogenkan Kloroform 1ml dan miyak kelapa 5 tetes, sebelum dan sesudah dihomogenisasi, larutan bercampur atau larut sempurna dalam kloroform.
Pada uji yang keempat dengan menghomogenkan Na2CO3 1mL dan minyak kelapa 5 tetes, sebelum dan sesudah dihomogenisasi, larutan tetap tidak bercampur.









·         Uji Pembentukan Emulsi
Pada uji yang pertama dengan menghomogenkan Aquades 2mL dan minyak kelapa 5 tetes, sebelum dihogenkan larutan tidak bercampur, setelah dihomogenkan laruta tetap tidak bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
Pada uji yang kedua dengan menghomogenkan Aquades 2mL, Na2CO3 5 tetes dan minyak kelapa 5 tetes., sebelum dihogenkan larutan tidak bercampur, setelah dihomogenkan laruta tetap tidak bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
Pada uji yang ketiga dengan menghomogenkan Aquades 2mL, larutan sabun 5 tetes dan minyak kelapa 5 tetes., sebelum dihogenkan larutan tidak bercampur, setelah dihomogenkan laruta tetap tidak bercampur dan terjadi emulsi tidak stabil.
Pada uji yang keempat dengan menghomogenkan Protein 2ml dan minyak kelapa 5 tetes, sebelum dan sesudah dihogenisasi larutan tetap tidak bercampur, dan tidak terjai emulsi.
Pada uji yang kelima dengan menghomogenkan Empedu encer 2ml dan minyak kelapa 5 tetes, sebelum dan sesudah dihogenisasi larutan tetap tidak bercampur, dan tidak terjai emulsi.

0 komentar:

Post a Comment